Saturday, 9 November 2013

CAPASITIVE DISCHARGE IGNITION . CARA MELAKUKAN PENGUKURAN CDI YG TIDAK DIKETAHUI POSISI TERMINAL PADA SOCKETNYA ( CDI BLANK ) :


MOTOR NF 125  :

Tahap ke – 1 :
Gunakan Skala pengukuran pada Multitester pada skala 1 k ohm.
Kemudian arahkan jarum test lead yang merah (+) kearah kabel CDI yang akan diukur sebagai posisi yang diam / mantep ditempat.
Sedangkan jarum test lead yang hitam (-) bergerak / diarahkan ke setiap kabel CDI yang lainnnya, sampai nantinya kita akan menemukan antara kedua kabel yang kita ukur / hubungkan dengan kondisi tidak ada hubungan ( tidak ada kontinitas ).
Kalau kita sudah mendapatkan yang tidak ada hubungan antara dua kabel yang diukur tersebut (tergantung ada berapa yang tdk ada hubungan) berarti kabel yang pada jarum test lead merah (+) tersebut adalah kabel coil.

Tahap ke - 2 :
Setelah jarum test lead merah (+) tadi kita mengetahui itu adalah coil ( tidak ada kontinitas ), maka kita balik posisi test lead merah (+) pada kabel tersebut menjadi test lead hitam (-) yang sekaligus kita fungsikan sebagai masa pengukuran.

Tahap ke - 3 :
Kita arahkan jarum test lead merah (+) kesetiap kabel, yang sekaligus untuk mengetahui posisi terminal pada CDI berikutnya.
Dengan demikian maka kita nantinya akan menemukan posisi : massa, TSS R, TSS B, Batere ( K K ), dan yang terakhir adalah Pulser.
Yang mana kita mengetahuinya dengan cara menandakan dengan ukuran nilai tahanan yang terkecil sampai yang terbesar, dengan cara melihat hasil nilai ukuran tahanannnya.
Contoh hasil ukurnya kira – kira :
- Massa              =  8 k Ohm
- TSS R             =  10 K Ohm
- TSS B             =  14 K Ohm
- Batere ( K K ) =  42 K Ohm          
- Pulser             =  100 K Ohm
                                                                                                                                                 
 1 . MOTOR GL PRO NEO TECH /  MEGA PRO :

Tahap ke – 1 :
Pada awal pencarian terminal pada kabel pada CDI ini pola awalnya kita harus mencari posisi Coil dan kabel yang tidak ada nilai tahanannya terlebih dahulu.
Yang mana kalau posisi coil itu adalah : “ dari setiap kabel CDI / terminal yang dihubungkan, nantinya akan tidak terdapat nilai kontinitas / tidak terhubung “.
Arahkan jarum test lead merah (+) ataupun kebalikannnya yaitu jarum test lead hitam (-) untuk mencari ( bergerak ).
( Ini bisa kita lakukan dengan bolak – balik diantara jarum test lead pada Multitester ).
Apabila tidak ada hubungan diantara kabel yang kita cari tadi, maka kabel tersebut adalah Coil dan beberapa kabel kosong pada  soket CDI Blank. ( tergantung tinggal ada berapa jumlah kabel yang tidak ada kontinitasnya ).
Untuk selanjutnya kita pisahkan / tandai yang tidak ada hubungan tersebut terlebih dahulu. Agar kita bisa mencari posisi terminal pada kabel CDI yang lainnnya.

Tahap ke – 2 :
Mencari kabel  yang lainnnya, yaitu : pulser, batere ( k k ), dan yang terakhir adalah massa.
Caranya : Cari hasil nilai ukur yang paling besar kita hubungkan diantara sisa kabel yang lainnya.
Yang mana, dari hasil ukur diantara sisa kabel yang kita ukur maka kita akan mendapatkan nilai tahanan yang terbesar ( pergerakan jarum multitester akan bergerak sedikit ) itu adalah pada posisi test lead merah (+) itu adalah pulser, dan test lead hitam (-) itu adalah Kunci kontak.

Tahap ke – 3 :
Setelah kita dapat posisi pulser & K K , dan sekaligus kita pisahkan / tandai, maka sisa kabel yang belum terukur tersebut adalah : posisi massa CDI tersebut.

Tahap ke – 4 :
Sudah mendapatkan semua posisi kabel tersebut barulah kita tes untuk melihat ada atau tidaknya api pada kabel sekunder Coil ke masa body motor.
Dengan cara mencoba menghubungkan masing – masing kabel yang tidak ada hubungan ( coil dan kabel kosong ) tersebut ke kabel body dari primer coil ( hitam / kuning ).
                                                                                                                                                                                                                                                     
 2. REVO ( CUB 100 CC )

Tahap ke – 1 :
Mencari posisi kabel Koil dan kabel kosong, yang mana apabila antara hubungan test lead pada (+) merah dan (-) hitam pada multitester tidak terdapat hubungan. ( baik dengan cara hubungan bolak-balik ).

Tahap ke – 2 :
Setelah kita menemukan kabel coil. Kita cari posisi kabel yang lainnnya, yaitu :
Kunci kontak, sepul, fulser, dan masa.

Tahap ke – 3 :
Mencari kunci kontak
Test lead hitam (-) pada posisi satu kabel, jika dihubungkan dengan test lead merah (+) pada kabel yang lain tidak ada kontinitas (tidak bergerak).

Tahap ke – 4 :
Mencari Sepul
Posisikan tes lead merah ( + ) ke satu kabel. dan teas lead hitam ( - ) ke kabel sisa ( yang lain ).
Pada saat dihubungkan dengan kedua kabel sisa, tidak terdapat hubungan.
Maka kabel pada teas lead merah tersebut adalah sepul.

Tahap ke – 5 :
Setelah kita mendapatkan kabel / posisi sepul kita cari dua kabel sisa, yaitu mencari posisi pulser dan masa.
Caranya : Posisikan test lead hitam (-) pada satu kabel dan test lead merah (+) ke satu kabel yang satunya.
Jika hasil pembacaan ukuran nilai tahanannya besar ( jarumnya bergerak lebih sedikit ), maka posisi kabel yang ada dites lead hitam ( - ) tersebut adalah fulser dan yang kabel di test lead merah ( + ) adalah massa.

Tahap ke – 6 :
Sudah mendapatkan semua posisi kabel tersebut barulah kita tes untuk melihat ada atau tidaknya api pada kabel sekunder Coil ke masa body motor.
Dengan cara mencoba menghubungkan masing – masing kabel yang tidak ada hubungan ( coil  kabel kosong ) tersebut ke kabel body dari primer coil ( hitam / kuning ).
                                                                                                     

                                                                                                                                                   3. TIGER 2000
Tahap ke - 1 :
Mencari coil.
Cara mencari posisi coil pada CDI Tiger  sama dengan langkah mencari di posisi kabel di CDI yang lain.
Untuk mencari posisi Coil apabila diukur dengan multitester tidak terdapat hubungan ( posisi merah (+) diam dan teas lead hitam ( - ) ke kabel yang lain Hal ini bisa terjadi tidak adanya hubungan pada posisi bolak balik.

Tahap ke - 2 :
Setelah kita menemukan kabel koil, kita cari posisi kabel yang lainnya, yaitu :
Kunci kontak, sepul, masa, dan fulser, dan posisi kabel yang kosong.

Tahap ke - 3 :
Mencari kabel kunci kontak (hitam/putih):
Test  lead hitan (-) pada posisi satu kabel, jika dihubungkan dengan test lead merah(+) pada kabel yang lain akan tidak terdapat hubungan ( jarum multitester nya tidak bergerak ). Maka kabel pada teas lead hitam adalah kunci kontak.

Tahap ke - 4 :
Setelah kita mendapat kabel kunci kontak ( pada tahap ke-3), maka kita mencari posisi terminal pada kabel sisa, yaitu kita harus mencari : sepul, massa, fulser, dan kabel kosong.

Tahap ke – 5 :
Mencari kabel kosong dan massa.
Untuk Mencari kedua terminal ini dengan cara hubungkan antara satu kabel dengan kabel sisa yang lain, maka kita akan menemukan dua kabel yang apabila dihubungkan akan mendapatkan hasil ukur tahanannya 0. maka itulah posisi kabel massa dan kabel kosong.

Tahap ke – 6 :
Mencari sepul dan pulser.
Caranya hubungkan kedua kabel sisa , dan posisikan tes lead merah ( + ) pada satu kabel, dan tes lead hitam ( - ) pada kabel satunya.
Maka kita akan mendapatkan hasil ukur nilai tahannannya tidak tak terhingga ( jarum testernya tidak bergerak ).Maka dari kabel tes lead hitam ( - ) adalah terminal sepul, dan tes lead merah ( + ) adalah pulser.                                                                                                                                                                              

2 comments: